Minggu, 27 Oktober 2013

KADO KECIL DENGAN PITA COKLAT



 Tidak banyak reaksi cowok ketika cewek yang disukainya setengah mampus beberapa hari lagi akan ber ulang tahun.paling cowok tipe ini hanya mengucapkan dijejaring social berupa ucapan selamat.Itupun dengan sangat sederhana seperti “selamat ulang tahun moga panjang umur”.Padahal sang cowok berharap dalam hati (semoga kamu panjang umur,dan ketika kamu bersama orang lain umurnya akan pendek dan kamu bisa bersamaku)
Dalam Tulisan sebelumnya aku pernah segitunya suka sama seorang cewek yang kurang beruntung itu,ketika dya ulang tahun aku pernah memberinya kado,dengan berharap lebih.Ya lebih dekat,lebih dari seorang teman,lebih dari segalanya.

Saat ini aku juga melakukan hal yang sama,akan memberikan kado pada sang pujaan hati(ya elah bahasanya) akan ber ulang tahun.Kalau dulu pasti sang cowok memberikan boneka pada sang cewek.Sekarang memberikan boneka sudah menjadi hal umum kasarnya sudah basi.Awalnya aku berencana gak memberikan sebuah kado karena hucharistan kami  sudah mulai meredup.
Aku sering melihat dya tertawa(dengan orang lain),membuat ku berpikir untuk mengiklaskannya,wa;aupun sulit tapi harus dicoba.kami tak sesimpel dulu,waktu telah merubah sesuatu yang simple menjadi rumit,mungkin aku sudah terlalu sempit buatnya,sehingga dya memutuskan untuk mencari sesuatu yang baru sesuatu yang lebih luas untuk dunianya.
aku yang salah atau dya yang salah,atau kami sama sama salah tak bisa menjadi sesuatu yang lebih luas untuk  tetap tinggal.kami harus maju meninggalkan apa yang sudah menjadi ruang kosong.Hucharistan yang sudah mulai meredup,dan gelap tanpa penerangan.cahaya hati tak lagi sama untuk saling menerangkan .Tak ada yang gelap yang ada cuma kekurangan cahaya.inilah yang terjadi dalam hucharistan  kami,kurang cahaya,sehingga kami hanya bisa saling diam dan membisu.
Padahal kalau sedikit lebih terang atau bulan lebih diterangin sedikit,mungkin ceritanya akan berbeda atau mungkin kami sudah melihat bulan yang berbeda.
Tulisan ini mungkin bisa mewakili perasaan itu.
Dear ….

Kamu selalu mengajariku mengais-ngais masa lalu
Memaksaku untuk kembali menyentuh kenangan
Terdampar dalam bayang-bayang yang kau gurat secara sengaja
Seakan-akan sosokmu nyata
Menjelma menjadi pahlawan kesiangan
Yang merusak kebahagiaan

Dalam kenangan
kau seret aku perlahan
Menuju masa yang harusnya aku lupakan
Hingga aku kelelahan
Hingga aku sadar
bahwa aku sedang dipermainkan

Inikah caramu menyakitiku?
Inikah caramu mencabik-cabik perasaanku?
Apa dengan melihat tangisku
itu berarti bahagia buatmu?
Apa dengan menorehkan luka di hatiku
berarti kemenangan bagimu?

Siapa aku di matamu?
Hingga begitu sulit kau melepaskanku dari jeratanmu

Apakah boneka kecilmu ini dilarang untuk bahagia?
Apakah wayang yang sering kau mainkan ini dilarang untuk mencari kebebasan?
Mengapa kau selalu perlakukan aku seperti mainan?
Kapan kau ajari aku kebebasan?

Ajari aku caranya melupakan!
Meniadakan segala kecemasan
Meniadakan segala kenangan

Nyatanya derai air mataku
Hanya disebabkan olehmu

Ajari aku caranya melupakan
Sehingga aku lupa caranya menangis
Sehingga aku lupa caranya meratap
Karena aku selalu kenal air mata

Aku hanya ingin tertawa
Sehingga hati ku
mati rasa akan luka
Dunia akan terus berputar “life most go on” aku akan terus berdiri dengan mu atau tanpa mu. Semoga dengan berakhirnya acara opera van java ini aku bisa melupakan mu..
Terima kasih untuk semuanya….SELAMAT ULANG TAHUN.